Menjadi bahagia itu sebetulnya sederhana. Sekalipun anda bukan orang terkenal, bukan orang kaya, tak punya mobil berjejer-jejer atau uang segudang, anda tetap bisa bahagia.
Ada cara-cara simpel untuk menjadi bahagia yang bisa dilakukan oleh
siapapun. Tak terkecuali oleh anda tentunya. Dengan melakukan hal-hal
sederhana ini, niscaya anda akan merasa lebih berbahagia.
Bagaimana caranya?
Bahagia itu ada dalam diri anda. Jadi
yang anda perlukan adalah memiliki mindset bahagia. Tak harus dengan
menstimulasi lewat hal-hal di luar anda, seperti harta melimpah atau
makanan enak, tapi dengan merasakan segala nikmat yang sudah anda terima
sampai saat ini. Seperti nikmat sehat, nikmat berkecukupan, bisa
menikmati makanan yang sehat, punya pakaian yang pantas pakai, dan bisa
berkumpul dengan orang-orang yang anda cintai. Semua itu bisa membuat
anda merasakan apa itu kebahagiaan sejati.
Bahagia dengan apa yang sudah anda miliki. Dimana-mana rumput
tetangga selalu tampak lebih hijau, tapi dengan mensyukuri apa yang
sudah kita miliki, hidup ini akan terasa begitu nikmat. Terlalu sering
mungkin kita menginginkan hal-hal yang tidak kita miliki, dan melupakan
apa yang sudah kita miliki. Padahal apa yang kita punya itu sudah cukup.
Terkadang ada baiknya anda hilangkan perasaan risau terhadap masa
depan. Sering kali mungkin anda khawatir dengan apa yang akan terjadi di
masa mendatang, dengan kemungkinan-kemungkinan atau mungkin
ketakutan-ketakutan yang kadang-kadang anda ciptakan sendiri. Coba
pikirkan dan rasakan apa yang terjadi saat ini. Nikmati itu, maka anda
akan bahagia.
Bersyukurlah atas semua kenikmatan yang sudah anda rasakan dalam
hidup ini. Mungkin atas seteguk minuman atau makanan yang sudah anda
nikmati hari ini. Mungkin dari sentuhan dan senyuman dari anak dan
pasangan anda hari ini; atau bagi yang sedang tak berkumpul dengan
keluarga, bisa mendengarkan suara mereka lewat telepon sudah merupakan
kenikmatan yang tak terhingga. “Hal-hal kecil” yang mungkin sudah
terlampau biasa kita nikmati, padahal itu merupakan anugerah yang tak
terkira.
0 komentar: